Pembersihan Diri Memerlukan Mujahadah terhadap Nafsu

Nafsu adalah pengeras utama terhadap jiwa dan hati. Jika kita terlalu mengikutkan kehendaknya, akhirnya kita akan binasa, karena sekali saja nafsu dapat mengalahkan kita, maka ia akan terus menuntut setiap waktu sehingga kita tidak berdaya lagi.

Terlalu larut dalam hal-hal kenafsuan dan kebendaan dapat mengeraskan hati, melemahkan akal pikiran, menambah banyak tidur dan lalai, menimbulkan tabiat tamak dan serakah, serta menarik manusia kepada angan-angan yang kosong.

Tabiat-tabiat ini ibarat penyakit yang kronik, yang apabila menimpa jiwa, alamat kecelakaan akan menimpa diri kita. Kecelakaan itu tidak hanya menimpa kita di akhirat, tetapi juga di dunia.

Akan tetapi, apabila hati seseorang tenang dan tentram, hati itu akan dipenuhi dengan ilmu, di mana dengan ilmu itu ia akan mendapat Nur atau cahaya untuk menghapuskan segala maksiat dan dosa, sebagaimana dikatakan bahwa ‘Api neraka akan padam oleh cahaya orang Mu’min, ketika si Mu’min itu mendekati api neraka.’

Demikianlah perumpamaannya, mudah-mudahan kita mengerti. Para murid Nabi Isa as pernah memohon kepadanya dengan berkata, “Tolonglah ajarkan kepada kami ilmu yang tertinggi manfaatnya !” Nabi Isa as menjawab, “Takutlah kepada Allah, terimalah qadha’ dan taqdir-Nya dengan penuh ridha, dan cintailah Dia sepanjang masa.”

Itulah yang tertinggi martabatnya. Karena itu, balasannya juga sepadan, yaitu hidup kekal di dalam surga, wallahu-a’lam.

Komentar

Postingan Populer